%PDF-1.7 %âãÏÓ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> /Type /Page /Resources <> /ProcSet [/PDF /Text /ImageB /ImageC /ImageI] >> /Tabs /S >> endobj 3 0 obj <> stream xœµ=ksÛF’ß]åÿÀ�dÊ„1`€”ëüHö²^;º�s[WÙý Y”ÄEiI*>ÿû›îžž0 ỽJ™"ƒžž~?ÈËׇÓöºû|Z|ÿýËקS÷ùvsµøí姇ǿ¿üôõqóò¢»Ùî»ÓöaÿêÕâÍ»·‹7Ÿž?{ù£X4E©Ÿ®Ÿ?‹ÒþgªBØ!Ó¶…\|ºþ¬\ÜÀÇŸ?ûmy±ZëåaU-Vzùyµ®—ûþ]ÙÛýÍêï‹OzþìV` BVE]G@[G§¶E-“©‹±©Jm2óíªFÔöößõj]!j€ïÆ :œEk�®+?¼[ÑvŽ+³ÜÞìí/þÐí-€'†ØÁÍæ?ŸüyeÕ²�µY—…®’©? ½Á$ïÆaŽ[•ªfÖ’ª¬úKvŽ$WL–íJ(Ú+‡^Z�+ú·³QîÅ™VÎÆV4e¡æÑC»�jÖT]¶Ã©÷ÑÆ_F HYT)^c,ÕÒ¥J¦®{S_þ(‡š¥A²S¾üd1úˆ‰Yä>¢[9+ÆP¨UQÆú´X—§ÒþøüÛRÖ•»±)‹&Ö.; ·ô7æ«B�.ÔÔJŒÜX•¢�™…ÆèÏf§i‹¶vÔI¬Í�“{�±{K%ci&Ê „h€ … ÇÚ«ø§Í)‘ØÞ1…ƒ®;±ÝÚ % u±]ø°Ò�Dv@/ïf ¿½—?ª¡ ÈZÆ${ý¾,߈W3„HÖuQ¶ñ½Ë[¢î¨m±jW©ô6¼iü@j¼vzŽö÷;FýÇ_@œÏ6è΄Ιø»ëö±oÛ¼ÉBö ¨?EܼtwEhã nªT<†´Öºœqg¦EJn\üðáíâåˆÿ|óp:=ÜO¹POßVF-tkµK{¶ÔH⺵¾²¨Ûô¦9J¢šbt+‹—°‰oz·(__-„îKS[ª±Ô©š@�`Í0é±Y5ôeqaYz Q¹zº[ 7ºõ—6÷ '—OÝj-—§•nqµR–§vÊÞÎ1ËÍÁBÃßwV–HâP³ ÂÅ-ÌÞ†‹øq‹#;¸Øj§-AkzÀFÆ{›$—è“K¦š×ÔZŠ&'‚x2+'D‘tœ¢zH \4uÑ6#LÑò6ÿÓZ³5¨° "?(—Ÿ€±_ÁrâÏŸ�CŸOdËìÇïè¸û kÖ…nzFȵÕFð™nIñ]æƲÒèB¨Ù€˜–«µµ;O·hêå=`�˜]-^ì5Ef §4ErrnÊ2¶Îãf?~„�íãjÝY;OÖ7@Ñ-ˆîŒíæ ©màUšI5I]ZÝï!9)?:�÷ËE› UÈZ/j+–µw» ýµµÜöã€ÊjýUí_ÈÛÙ`ï ¾]Á‡5é�,´àÁIÂðÝâÝÆš÷#޾ݯ®ÐÄš„# ÷¹Cp¯;"²ŽÖ:¼X ?¡†ß+QÓ7Za¿2,ãT.hÐú÷ýsGGÐ�ŠWfdÞ;ÎÖÖ£ú²{j‚W/ $�ó•'x Ð…µo´´²v›ÛÁ½Å>nÀˆÞpuØŽ¦9•(ªfQ7¦PÌsäÅ“ãPk](¯ô¶‰ß‚ìÙvíÆLY½ßÂÌû-p'ÜùÅÜjbE›!’/~úd¹þK´ˆ…0º":í<Ýr³GñGj‹N ¿„ýBÿ&„½ÊX\e}œÕ˜„zaƒ?Ap³'qvHï™#ÇíÔZuf- i•®ÕM1}íìi»ª‹JXí…b;»’%àß&öb
Brilio.net - Menjadi anak kos memang harus serba irit dan pandai untuk mengatur segala hal. Dana tipis justru membuat anak kos menjadi kreatif, entah karena desakan atau memang mempunyai keahlian. Contohnya seperti video TikTok yang diunggah oleh pemilik akun @agungyogapangestu ini membagikan tips untuk membuat mesin cuci manual.
Memang, tidak setiap kos terdapat fasilitas mesin cuci, terlebih lagi jika sedang malas untuk mencuci pakaian, cara ini bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat dicoba.
Uniknya, pria ini memberikan tutorial membuat mesin cuci manual menggunakan barang yang menarik yakni menggunakan tempat sampah. Seperti yang diketahui jika dari namanya saja adalah tempat untuk menampung sampah, namun pria ini mencoba hal baru yang belum pernah ada.
Sang pria ini menunjukkan contoh pemakaian mesin cuci manual tersebut dan juga memberikan tutorial cara membuat mesin cuci manual dengan peralatan yang mudah didapat dan simple.
Untuk membuatnya, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah pel tanpa kain dan pilih bahan stainless, siapkan tempat sampah berbahan plastik, pengait/gantungan, siapkan juga cutter, dan gunting. Dari video TikTok dengan pemilik akun @agungyogapangestu tentang cara membuat mesin cuci manual, dirangkum brilio.net, Senin (12/9).
Langkah pertama yaitu membuat lubang kecil di bagian bawah tempat sampah menggunakan cutter dan besarkan dengan menggunakan gunting.
foto: TikTok/@agungyogapangestu
Kemudian pasang pengait dari lubang satu ke lubang lainnya, dan pasang juga di bagian bawah gagang pel
foto: TikTok/@agungyogapangestu
Lalu masukkan tempat sampah ke bagian sisi yang dapat memutar dikaitkan dengan pengait yang sudah dipasang tadi
foto: TikTok/@agungyogapangestu
Mesin cuci manual pun siap digunakan dengan mudah dan unik
foto: TikTok/@agungyogapangestu
Karena kekreatifan pria ini, video yang diunggahnya di TikTok menjadi viral dan dikomentari banyak warganet.
"cocok buat anak kosan ni" ujar Loginside
"kreatif banget dapat ide dari mana bang" pemilik akun zarrrrrrrr18
"kenapa ga muncul pas ngekost yaallah" tulis Alya.
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 528 0 R/ViewerPreferences 529 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 79 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ=ÛrãƱïªÚÀÛ!S+s[Iê¬ïŽc×Æ+ç<8y D$K"Š´³ùú3Ýsf$r1ô9®²–Ó=}ïžðìíf{ûaq¹þødz·ÛíâòæjYý|v¾~üçÙùÇÇ«³w‹ëÛÕb{»^�½ß]láÒ7W‹åÕæÏ®>ûâóê_¯Nšº�ÿ¤ìhÕT¢5¯$'µ¬6W¯NþçÕêÕÉgç¯Nξ"!Õù‡W'D l*Rõ}M©¨ºŽ×]W�?¨A_¿ïªë'5ku�ߤùöõ«“ŸgÕüŸÕù_^�|©¦ûÛ«“iÀICê–†Àæ$Pjdõå÷ŸWgÂ~¶Þn×yÚ~µ^oËÒVôê‘ÿ‡‹#€NOkV1^÷�¬XßÖ‚V‚Õ k úáˆÙ©A�sÚVø™PÚtÕ,¸~.ê¶RÓ·“jÀ%ˆÖ·‹ë«¾úb]í¿fÞÖ •š¤h*vmSÓ`JEøƒæleØ9‰º›˜“6§lê¶m휴á5—£9ÅasŠ®–ÂM)‰âÕpÆîÀ•75nJ¦8ß�¦<�A I¿nÖ“šŒ°¤–?¤Õo0-�¥¶QL¨%Õ�J+N@a$Qö îÇÕÓ\”öûý«“÷/ÈÿþVSÂJ:ÞÕŠ ÖY¡ïXg„¾iIÃDNJ)ˆ»“{ :AÔÈ€ �Dô£ø˜Ÿ�0¥9�“zŠRßIPÔpFqÀŒŠÐN”(Q �˜¯Û>.kJ‚[�÷ñŒý’ÚëO§¤#1#ûÏG›Ú+O§l[bºCXÒÖÔM§8Ò'¦;€Â/–5L©áx¶¸¡®qîçëk’˜ï^‹eLéëx:~ +Z/{LiN9~'¼ ã<ÅX~ ¥%´æCmëè`ÎCmmº&9å�¶VÙkF¢¤QXÓñ¬â@wH�¡³ÃxŠ�a°t"xݤ¦<�C’Êã$‘<�?D]ô6–t}ÏY.½WF,Åõ©)”¼³ÖÏš&h{hø¥`RNOÚ�u“*wÞ%ð
Sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia maupun alam, yang tidak lagi digunakan dan harus dibuang. Secara umum, sampah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk pengelolaan sampah yang efektif, karena kedua jenis sampah ini memiliki karakteristik dan cara penanganan yang berbeda.
Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati atau alami, seperti sisa-sisa makhluk hidup, tumbuhan, dan hewan. Sampah ini bersifat biodegradable, yang berarti dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dalam jangka panjang. Contoh umum dari sampah organik termasuk sisa makanan, daun-daun kering, dan sisa sayuran.
Kebanyakan sampah organik berasal dari rumah tangga dan sektor pertanian, dan sampah ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang berguna seperti kompos atau pakan ternak. Meskipun sampah organik mudah terurai, jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menimbulkan bau tak sedap dan menarik hama.
Sampah anorganik, sebaliknya, adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati, baik itu produk sintetis atau hasil dari proses teknologi. Sampah ini biasanya lebih sulit terurai oleh mikroorganisme, dan bahkan jika bisa, memerlukan waktu yang sangat lama, hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun. Contoh dari sampah anorganik meliputi plastik, logam, kaca, dan produk elektronik yang tidak lagi digunakan.
Sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang besar, karena banyak dari bahan ini tidak dapat terurai dengan cepat, dan bisa menyebabkan pencemaran tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, pendekatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sangat penting dalam pengelolaan sampah anorganik.
Sampah B3 dari Sumber Spesifik
Sampah B3 jenis ini berasal dari industri yang sudah jelas atau spesifik, seperti industri kesehatan dan laboratorium. Artinya, limbah dari kegiatan industri ini akan menjadi limbah infeksius dan termasuk sampah B3 sumber spesifik. Dan jenis sampah ini akan dibedakan lagi menjadi dua, yakni umum dan khusus. Contoh sampah B3 sumber spesifik umum adalah limbah karbon aktif, asam kromat bekas, dan proses tanning. Sedangkan sampah B3 sumber spesifik khusus bisa berupa slag timah putih, copper slag, nikel slag dan lainnya.
Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik
Meskipun dianggap sebagai benda buangan, sampah organik dan anorganik sebenarnya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, maupun sebagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
Sampah B3 dari Sumber Tidak Spesifik
Jika sampah B3 sumber spesifik biasanya ditemukan di fasilitas kesehatan, berbeda dengan sampah B3 sumber tidak spesifik yang bisa saja ada di rumah kita setiap hari. Sampah B3 jenis ini biasanya berasal dari kegiatan industri yang berkaitan dengan pemeliharaan, pengemasan, pencegahan korosi dan pelarutan kerak. Contohnya seperti aki, baterai bekas, limbah resin, kemasan bekas, oli bekas, dan sampah elektronik.
Bahaya Sampah B3 Rumah Tangga bagi Kesehatan
Semua produk industri yang mengandung bahan kimia berbahaya dan berpotensi menjadi sampah B3 wajib diberi label informasi. Melansir dari laman Department of Toxic Substance Control California, ada tujuh simbol yang menandakan bahwa barang tersebut berbahaya. Simbol tersebut biasanya dicetak di kemasan atau tertempel pada barang. Dengan mengetahui simbol ini, kita bisa mengetahui risiko apa saja yang bisa muncul jika barang/produk tersebut tidak digunakan dengan benar.
Misalnya sampah b3 rumah tangga seperti detergent yang mengandung surfaktan yang bisa mengurangi kemampuan berkembangbiak organisme air dan menyebabkan menurunnya kualitas air. Jika kualitas air menurun, tidak hanya memengaruhi keseimbang alam saja, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan manusia.
Baterai bekas juga berbahaya jika berkontak langsung dengan manusia. Kandungan unsur timah dan asam sulfat pada baterai dapat menyebabkan gangguan pernapasan, gangguan otak, gangguan kehamilan hingga impotensi.
Jika terpapar kandungan kimia dari sampah B3 terus menerus, dapat mengakibatkan keracunan akut. Kondisi keracunan akut tersebut dapat mengganggu fungsi otak, susunan saraf dan jantung.
Dalam jangka panjang, kandungan racun dalam sampah jenis ini dapat menyebabkan kelainan pada pembuluh darah, ginjal dan darah. Risiko terburuknya adalah kematian.
Agar terhindar dari bahaya sampah B3 tersebut, penting untuk memahami jenis dan cara mengelolanya. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 101 tahun 2014, disebutkan jika sampah B3 dibedakan berdasarkan sumbernya, menjadi tiga jenis, yaitu:
Jenis dan Contoh Sampah Organik
Jenis dan Contoh Sampah Anorganik
Jenis dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Sampah organik dan anorganik dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan karakteristik fisiknya. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda yang menentukan cara penanganan dan pemanfaatannya.
Cara Mengolah Sampah B3 yang Aman
Karena ada banyak jenis sampah B3, dan kandungannya berbeda-beda, maka cara memperlakukannya juga berbeda. Mulai dari pemakaian, penyimpanan hingga pembuangan. Melansir dari laman Environmental Protection Agency USA, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah B3 dengan baik:
Tips mengolah sampah B3 di atas bisa dilakukan di rumah. Tapi perlu ditekankan jika mengolah sampah B3 itu tidak mudah dan butuh perlakuan khusus. Oleh sebab itu, lakukan konsultasi dengan pakar atau kamu bisa hubungi Waste4Change untuk mendapat arahan yang tepat.
Pemanfaatan Sampah Anorganik
Pemanfaatan sampah, baik organik maupun anorganik, merupakan salah satu pilar utama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan keberlanjutan yang berkelanjutan. Di tengah pertumbuhan populasi dan perkembangan industri yang pesat, volume sampah yang dihasilkan terus meningkat, sehingga menimbulkan tantangan besar bagi pengelolaan sampah di banyak daerah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, sampah tidak lagi harus dipandang sebagai masalah yang membebani, melainkan sebagai sumber daya yang berharga dan bisa dimanfaatkan kembali.
Sampah organik yang berasal dari bahan-bahan hayati memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Misalnya, melalui proses dekomposisi alami, sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos yang meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertanian berkelanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Selain itu, dengan teknologi seperti digester biogas, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi terbarukan, seperti biogas dan listrik, yang tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
Sampah anorganik, meskipun lebih sulit terurai secara alami, juga memiliki potensi yang besar untuk didaur ulang dan digunakan kembali. Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) menjadi kunci dalam pengelolaan sampah anorganik. Dengan menerapkan reuse, banyak barang yang masih memiliki nilai guna dapat digunakan kembali, mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru. Pengurangan (reduce) dapat dimulai dengan kesadaran konsumen untuk memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Sedangkan daur ulang (recycle) memungkinkan sampah anorganik diolah menjadi produk baru, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan peluang ekonomi yang baru.
Pemanfaatan sampah tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan. Industri daur ulang, misalnya, telah menjadi sektor ekonomi yang berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari material yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Di sisi lain, penggunaan teknologi hijau dalam pengelolaan sampah, seperti pengolahan biogas atau daur ulang plastik menjadi bahan bangunan, menunjukkan bagaimana inovasi dapat memecahkan masalah lingkungan sekaligus menghasilkan nilai ekonomi.
Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membangun ekonomi sirkular, di mana sumber daya digunakan secara berkelanjutan dan siklus hidup produk diperpanjang sebanyak mungkin. Ekonomi sirkular ini bertujuan untuk mengurangi limbah dan emisi dengan menjaga produk, material, dan sumber daya tetap berada dalam ekonomi selama mungkin.
Namun, untuk mewujudkan pemanfaatan sampah yang optimal, dibutuhkan kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sementara sektor swasta diharapkan dapat mengembangkan inovasi teknologi dan bisnis yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku. Masyarakat, sebagai produsen utama sampah, juga harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah melalui praktik 3R dan kesadaran lingkungan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, pemanfaatan sampah organik dan anorganik bukan hanya sebuah solusi praktis untuk mengatasi masalah limbah, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, bersih, dan sejahtera untuk generasi mendatang.
Sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7029990/perbedaan-sampah-organik-dan-anorganik-jenis-contoh-dan-pemanfaatannya
Sampah adalah bahan yang terbuang dari hasil aktivitas manusia dan alam yang tidak memiliki nilai ekonomis. Ada tiga jenis sampah, yaitu organik, anorganik, dan B3. Sampah dapat menyebabkan berbagai penyakit dan mencemari lingkungan jika dibuang sembarang. Memisahkan dan membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah penyakit dan menjaga keindahan lingkungan serta dapat mengurangi biaya dengan
Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun atau biasa disingkat sampah B3 merupakan sampah yang sifat dan konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya. Tidak seperti sampah organik yang lebih bersahabat, sampah B3 secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Pengelolaannya pun dijalankan secara khusus agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan dan manusia.
Tidak hanya di industri dan laboratorium, hampir di setiap rumah pasti memiliki satu dari beberapa sampah B3 itu. Sebut saja detergent, pengharum ruangan, cairan pembersih kamar mandi, lem perekat, barang elektronik hingga batu baterai. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara penanganannya yang benar. Padahal pengelolaan yang salah dapat membahayakan banyak hal.